Modul Pembelajaran Sistem Koloid

PENDAHULUAN 

A. Identitas Modul 
Mata Pelajaran : Kimia 
Kelas                   : XI 
Alokasi Waktu  : 1 JP (45 menit) 
Judul Modul      : Sistem Koloid 

B. Kompetensi Dasar 
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. 

4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid. 

C. Deskripsi Singkat Materi 
Modul ini memaparkan mengenai sistem koloid. Koloid merupakan suatu jenis campuran yang keadaannya di antara larutan (campuran homogen) dan suspensi (campuran heterogen). Dikarenakan keadaannya di antara larutan dan suspensi, maka koloid memiliki sifat di antara dua jenis campuran tersebut. Jika pada larutan dikenal istilah zat terlarut dan pelarut, pada koloid dikenal istilah fase terdispersi dan medium pendispersi, yang kemudian fase terdispersi dan medium pendispersi dijadikan dasar untuk menentukan jenis koloid. Dengan mempelajari koloid kita akan memahami sifat-sifatnya, yang kemudian dapat kita terapkan dan manfaatkan dalam kehidupan sehari hari. 
 
D. Petunjuk Penggunaan Modul 
Agar modul dapat digunakan secara maksimal serta kalian dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, maka lakukan langkah-langkah berikut: Pelajari dan pahami peta konsep yang disajikan di bagian awal modul ini. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap kegiatan pembelajaran. Lakukan uji kompetensi di setiap akhir kegiatan pembelajaran untuk menguasai tingkat penguasaan materi. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman materi. Lanjutkan pada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan. 

 E. Materi Pembelajaran 
Dalam modul ini terdapat 1 kegiatan pembelajaran yaitu sistem koloid. Di dalam modul terdapat uraian materi, contoh soal dan soal latihan.





KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

 MEMAHAMI PENGERTIAN, SIFAT-SIFAT DAN JENIS KOLOID


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa dapat :

  1. Menjelaskan pengertian koloid

  2. Mengelompokkan jenis koloid


      B. Uraian Materi

  1. Pengertian Sistem Koloid

Istilah koloid berasal dari bahasa Yunani yaitu kolla yang berarti perekat yang dikemukakan oleh Thomas Graham (1861). Koloid tidak mampu melewati membran permeabel sedangkan gula, urea dan natrium klorida dapat melewati membran permeabel. 

Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang terletak antara larutan sejati dan suspensi kasar. Ukuran partikel larutan sejati adalah kurang dari 1 nm, partikel koloid berukuran 1 nm sampai 1000 nm, sedangkan suspensi kasar lebih besar dari 1000 nm. Selain itu partikel larutan dan koloid tidak dapat dipisahkan secara fisik (penyaringan), sedangkan suspensi kasar dapat disaring. Sistem koloid dapat dipisahkan dengan terlebih dahulu dikoagulasi dan flokulasi sehingga ukuran partikel menjadi lebih besar dan akan mengendap dan dapat disaring. Perbedaan ukuran partikel antara larutan sejati, sistem koloid dan suspensi kasar dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Perbedaan ukuran partikel pada larutan sejati, koloid dan 

suspensi 



Tabel 1. Perbandingan antara sifat larutan, koloid dan suspensi


No.

Aspek

Ukuran

Koloid

Suspensi

1. 

Ukuran partikel

Ukuran 

partikelnya< 1 nm

Ukuran partikelnya 

antara 1 – 100 nm

Ukuran 

partikelnya >100 

nm

2.

Jumlah fase

Terdiri dari 1 fase 

Terdiri dari 2 fase

Terdiri dari 2 fase


3.

Kestabilan

Stabil 

(tidak mengendap)

Pada umumnya stabil

Tidak stabil 

(mudah 

mengendap )

4.

Pemisahan

Tidak dapat 

disaring

Dapat disaring 

dengan penyaring 

ultra

Dapat disaring

5.

Pengamatan 

Mikroskop

Homogen (tidak 

dapat dibedakan 

walaupun 

menggunakan 

mikroskop ultra )

Secara makroskopis 

bersifat homogen 

tetapi jika diamati 

dengan mikroskop 

ultra, bersifat 

heterogen

Heterogen

6.

Sistem 

dispersi

Molekular

Padatan halus

Padatan kasar

7.

Contoh

larutan gula, udara 

bersih, etanol 70 %

air sabun, susu, 

mentega, santan, 

puding

minuman kopi, air 

sungai yang kotor


Koloid dapat dibagi tiga berdasarkan cara pembentukannya yaitu: 

  1. Dispersi Koloid

Contoh dari koloid ini adalah minyak dalam air dan koloid emas. Sistem ini merupakan sistem yang irreversible dan tidak stabil secara termodinamika karena energi permukaannya tinggi. Sistem ini dapat berupa air dalam minyak (w/o) atau minyak dalam air (o/w). Berdasarkan fasa pendispersi dan fasa terdispersi maka koloid ini terbagi dalam beberapa jenis, masing-masing mempunyai nama

  1. Larutan Makromolekul

Sistem ini merupakan larutan material makromolekul (alamiah atau sintetik) stabil secara termodinamika dan bersifat reversibel. Contoh protein dan larutan karet.

  1. Koloid Asosiasi

Sistem ini terbentuk akibat agregasi dari molekul-molekul yang sama misalnya larutan sabun dan detergen. Koloid ini stabil secara termodinamika



Contoh soal :

Tentukan fase terdispersi dan medium pendispersi dari koloid berikut ini!

  1. Semir sepatu cair

  2. Roti bakery

  3. Kabut 

  4. Buih ombak laut

  5. Darah

Jawab :

  1. Semir sepatu cair merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat dengan medium pendispersi cair. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara mengeringkan setetes semir cair tersebut. Setelah semir tersebut kering maka akan terdapat serbuk padatan hitam.

  2. Roti bakery merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dengan medium pendispersi padat. Roti bakery yang kelihatannya berukuran besar bila kita tekan atau kita mampatkan maka akan menyisakan sedikit padatan, hal tersebut dikarenakan gas yang berada dalam roti tersebut telah keluar. 

  3. Kabut merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dengan medium pendispersi gas. Permukaan jaket kita yang basah saat kita mengendarai motor di padi hari merupakan bukti bahwa fase terdispersi dari kabut merupakan zat cair.

  4. Buih ombak laut merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dengan medium pendispersi cair. Hal tersebut ditunjukan buih ombak di lautan mudah pecah seperti halnya buih pada sabun atau sampo, yang akan 

  5. Darah merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat dengan medium pendispersi cair. Hal tersebut dapat ditunjukan apabila terdapat percikan darah sesaat setelah mengering maka akan terdapat semacam padatan







MARI KITA LAKUKAN


  • Alat yang digunakan : 

Gelas kimia, batang pengaduk, corong, senter, kotak berlubang 

  • Bahan yang digunakan : 

Kertas saring, aquades, gula, susu bubuk, pasir

  • Lakukan langkah kerja berikut :

  •  masukkan pada tiga buah gelas kimia masing-masing 100 mL aquades

  • masukkan pada gelas pertama 1 sendok gula, pada gelas kedua susu bubuk dan pada gelas ketiga pasir, aduk kurang lebih 1 menit dan diamkan kurang lebih 10 menit

  • masukkan gelas kimia pertama pada kotak tertutup (bagian depan tidak tertutup) yang berlubang dengan ukuran diameter lubang sekitar 0,2 cm.

  • Sinari lubang dengan senter (jika tidak dengan kotak bisa digunakan pointer), dan amati jalan berkas cahaya pada larutan. Ulangi langkah tersebut untuk gelas kimia kedua dan ketiga.

  • Siapkan 3 buah gelas kimia bersih dan kering, berikut corong dan kertas saring 

  • Saring ketiganya pada gelas kimia yang berbeda dan amati apa yang tersisa pada kertas  saring.

  • Catat semua hasil pengamatanmu dan buatlah kesimpulan


C. Rangkuman

Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Secara kasat mata koloid terlihat homogen, tetapi secara mikroskopis koloid merupakan campuran heterogen.


D. Penugasan Mandiri

Lakukan kegiatan berikut, kemudian jawablah pertanyaannya! Campurkan satu sendok tepung tapioka pada segelas air dingin, kemudian aduklah terus menerus hingga tercampur sempurna. Setelah tercampur sempurna, panaskan campuran tersebut di atas nyala api sambil terus diaduk hingga mendidih. Setelah dingin, amati hasil pemanasan campuran tepung tapioka dengan air tersebut!Apakah hasil pencampuran tepung tapioka dengan air yang kemudian dipanaskan tersebut tergolong dalam koloid? Jelaskan alasannya!




Komentar